Langsung ke konten utama

Linux Standard Base

LSB adalah standar yang digunakan untuk menyatukan antar muka sistem untuk aplikasi biner yang telah terkompilasi. Ini mirip dengan standarisasi yang ada dilingkungan UNIX terdahulu, yakni POSIX (Portable Operating System Interface) dan sebagian komponen LSB memang berhubungan dengan POSIX versi terakhir, yakni ISO/IEC 9945 POSIX 2003 dan Single UNIX® Spesification (SUS) Versi 2. Standar LSB sangat bersifat teknis, menyangkut antarmuka program biner, antarmuka program biner dengan pustaka bersama (shared library), serta antarmuka sistem operasi.


Secara singkat disebut mencakup Application Program Interface (API) dan Application Binary Interface (ABI). LSB terbagi dalam dua kategori, yakni LSB yang bersifat umum dan LSB yang bersifat khusus untuk arsitektur tertentu. LSB umum (LSB Core Spesification) berlaku untuk semua arsitektur mesin, sedangkan LSB khusus untuk arsitektur tertentu biasanya diberi nama archLSB atau LSBarch (dimana arch adalah nama arsitekturnya). Cakupan LSB Core Spesification adalah :
  1. Executable and Linking Format (ELF)
    Mendefinisikan format object dari aplikasi biner yang telah terkompilasi.
  2. Pustaka Dasar (Base Libraries)
    Mendefinisikan dukungan pustaka dasar yang harus ada dalam sistem Linux LSB Compliant. Pustaka yang dimaksud adalah libc, libgcc_s, libdl, librt, libcrypt dan libpam.
  3. Pustaka Pembantu (Utility Libraries)
    Mendefinisikan pustaka pembantu yang dibangun diatas pustaka dasar. Pustaka yang dimaksud adalah libz, libcurses dan libutil.
  4. Perintah dan Program Bantu (Command and Utilities)
    Daftar perintah dasar dan program bantu yang harus ada.
  5. Lingkungan Eksekusi Perintah (Execution Environtment)
    Lingkungan eksekusi perintah, menggunakan standar FHS, mencakup direktori yang harus ada dan dimana meletakkannya.
  6. Inisialisasi Sistem (System Initialization)
    • Spesifikasi penjadwalan cron (jam, harian, bulanan, tahunan) dan format file konfigurasi cron.
    • Perintah-perintah dasar untuk skrip inisialisasi. Perintah tersebut adalah start, stop, restart, try-restart, reload, force-reload, status.
    • Standar komentar/format informasi untuk skrip inisialisasi.
    • Instalasi dan penghapusan initscripts.
    • Run Level, standar definisi masing-masing run level.
    • Penamaan fasilitas/variabel yang digunakan dalam initscripts.
    • Penamaan skrip.
    • Pembuatan fungsi-fungsi dalam initscripts.  
  7.  User dan Grup.
  8. Meliputi standar penamaan user dan grup, nama-nama user dan grup yang digunakan oleh sistem dan standar range nomor ID user dan grup.
  9. Format Pemaketan dan Instalasi.
  10. Standar pemaketan dengan RPM, standar penamaan paket (dengan menggunakan standar LANANA – Linux Assigned Names and Number Authority) serta dependensi antar paket.
Selanjutnya dapat Anda lihat di http://www.lsb.org 

    Komentar

    Postingan populer dari blog ini

    Cara Membatalkan Perintah Di Terminal Linux

    Untuk membatalkan perintah yang anda instruksikan kepada sistem, anda bisa mengetikkan Ctrl + c atau Ctrl + z . Maka perintah yang sedang diproses oleh system akan terhenti.

    Aturan Penamaan File Di Linux

    Linux mendukung penamaan file sebanyak 256 karakter. Nama file boleh menggunakan huruf besar atau kecil. Ingat!, Linux membedakan antara huruf besar dan kecil. Nama file diperbolehkan juga menggunakan titik (.), dash (-) dan underscore (_) Contoh : ini.nama.file ini_nama_file_lain .nama-file-lain-lagi Jika nama file diawali tanda titik, maka file akan tersembunyi. Baca juga : Cara Menyembunyikan File Atau Folder Di Linux  

    Mempelajari Dan Mengatasi Error Yang Terjadi Di Command Line Linux

    Pada saat mempelajari perintah dasar, mungkin anda akan mendapatkan error. Tenang, tidak perlu panik dengan kesalahan perintah yang anda ketikkan. Apalagi sampai ngambeg dan menghentikan proses belajar. Error itu bisa kita pelajari sehingga lain kali kemungkinan untuk mendapatkan error jadi semakin minimal. Untuk mempelajari dan mengatasi error, kenali beberapa macam error yang umumnya terjadi, antara lain: Command not found Contoh Command not found Bila terjadi error dengan pesan di atas, periksa kembali ejaan perintah dasar yang anda ketikkan. Mungkin terjadi kesalahan penulisan atau perintah yang anda ketikkan memang tidak ada. Karena bila mendapatkan error ini berarti perintah tidak dikenali sebagai perintah Linux. Invalid option Contoh Invalid option Error ini terjadi bila anda memberikan option yang salah atau tidak ada pada perintah yang anda ketikkan. Jadi buka manual dari perintah tersebut dan cek kembali option yang anda berikan. No such file or...